Benarkah Seks Oral Bisa Menyebabkan Kanker?

Apakah Benar Seks Oral Bisa Menyebabkan Kanker?
Pada tahun 2013, aktor terkenal Hollywood, Michael Douglas, membuat pernyataan mengejutkan. Ia mengaku terkena kanker tenggorokan dan menduga bahwa ia tertular Human Papillomavirus (HPV) melalui seks oral, yang kemudian memicu kanker tersebut.
Meskipun masih menjadi topik perdebatan di kalangan ahli kesehatan, sebuah penelitian dari Canadian Cancer Society menemukan bahwa kasus kanker oral (termasuk kanker mulut dan tenggorokan) yang disebabkan oleh HPV, mengalami peningkatan pada pria.
Menurut penelitian tersebut, “HPV adalah virus yang umum ditemukan pada pria dan wanita yang aktif secara seksual. Seringkali, virus ini hilang dengan sendirinya tanpa menimbulkan masalah kesehatan. Namun, HPV dapat menjadi berbahaya jika kamu melakukan seks oral dengan lebih dari 4 orang selama hidupmu, atau jika kamu mulai berhubungan seks di usia dini (di bawah 18 tahun).”
Penelitian itu juga menambahkan, “Jika kanker ini terdeteksi pada tahap awal, pasien memiliki tingkat harapan hidup yang tinggi, sekitar 80%-90%. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dini terhadap HPV, misalnya dengan vaksin HPV atau dengan melakukan hubungan seks yang aman dan tidak berganti-ganti pasangan.”
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pria yang melakukan seks oral dengan lebih dari satu pasangan memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker oral. Hal ini dikarenakan virus HPV dapat menular melalui aktivitas seksual, termasuk seks oral.
Walaupun hubungan antara seks oral dan kanker tenggorokan masih diperdebatkan, penting untuk menyadari risiko yang terkait dengan virus HPV. HPV dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, termasuk kanker serviks pada wanita, serta kanker mulut dan tenggorokan pada pria.
Untuk melindungi diri dari risiko ini, Canadian Cancer Society merekomendasikan vaksin HPV. Vaksin ini terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV dan mengurangi risiko terkena kanker yang terkait dengan virus tersebut. Vaksin ini idealnya diberikan pada usia muda, sekitar 9 hingga 14 tahun, sebelum seseorang aktif secara seksual.
Selain itu, melakukan hubungan seks yang aman dengan tidak berganti-ganti pasangan juga dapat membantu menurunkan risiko terkena HPV dan kanker oral. Penggunaan kondom saat melakukan seks oral juga dapat membantu melindungi diri dari paparan virus HPV.
Apabila kanker oral terdeteksi, penting untuk segera mencari pengobatan dan perawatan yang tepat. Semakin dini kanker ini terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan dan kelangsungan hidup pasien.
Kesimpulannya, meskipun masih ada perdebatan tentang hubungan antara seks oral dan kanker tenggorokan, penting untuk mengetahui risiko yang terkait dengan virus HPV. Vaksin HPV dan praktik aktivitas seksual yang aman dapat membantu melindungi diri dari risiko tersebut. Jika kamu mengalami gejala atau memiliki kekhawatiran terkait kanker oral, segera konsultasikan dengan dokter atau profesional medis untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.