Wow & Unik

Zina Bisa Menyebarkan Wabah Penyakit Kelamin

Benarkah Berzina Bisa Menyebarkan Wabah Penyakit Kelamin

Sudah bukan rahasia lagi alias sudah jadi pengetahuan umum,l bahwa zina merupakank penyebab utama merebaknya berbagai macam jenis penyakit kelamin.

Fakta telah memperlihatkan dengan jelas bahwa laki-laki ataupun perempuan yang mengidap penyakit kelamin ini, adalah meereka yang hobby berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan, baik dengan pelacur atau teman-teman selingkuh.

Hubungan sepereti ini memungkinkan abai terhadap kebersihan dan bahkan ‘bermain jorok’ karena setan turut berperan dalam memberikan ide-ide permainan.

Berzina itu terkadang juga dilakukan secara darurat, sehingga ini berpotensi munculnya perilaku kotor bagi kedua pasangan pelakunya. Karena itu, dulu kita pernah mengenal penkyakit syphilis, yaitu salah satu jenis penyakit kelamin yang sangat berbahaya.

Penyakit ini pernah menyebar dengan cepat disebabkan oleh hubungan seks secara zina. Baik melalui jalan pelacuran, pereselingkuhan, perkosaan dan lain-lain hubungan seks tanpa nikah.

Fakta ini tak terbantahkan, bahwa zina sebagai penyebab utama mewabahnya penyakit kelamin, adalah karena penyakit aini banyak ditenmui di negara-nregara yang masyarakatnya mengikuti paham seks bebas (free seks atau zsina).

Ensklopedi Britanica mesncatat bahwa di Amerika ada sekitar 200 ribu pengidap syphilis dirawat di sejumlah rumah sakit,l ditambah 160 ribu penderita penyakit GO (gonorrhea) setiap tahunnya. Di sana telah didirikan 650 rumah sakit yang khusus mengani pengidap penyakit kelamin ini.

Meskipun fasilitas kedokteran terus mengalami kemajuan dan semakin canggihketika itu, akan tetapi penyakit-penyakit kelamin juga terus mengalami perkembangan, baik jenis penyakitnya maupun tingkat bahayanya.

Jumlah pengidapnya sulit ditekan, dan semakin bertambah karena dari pengidap yang satu akan menularkan kepada yang lain melalui hubungn seks secara zina, dan berganti-ganti pasangan sesuai seleranya.

Disebutkan dalam panduan kerja konferensi internasional tentang penyakit syphilis bahw di Amerika ditemukan penderita syphilis berejumlah 7.600 orang pada tahun 1956-1957. Nah, jumlah tersebut meningkat tajam menjadi 20.000orang pada tahun1960-1961.

Hal ini ditambahpengidap penyakit GO meningkat sampai 100.000 orang setiap tahunnya. Begitu juga di Inggris, jumlah penderita gonorrhoea mencapai jumlah17.563 orang dalam tahun 1945, dan pada tahukn 1962 meningkat dua kali lipatnya, yaitu berjumlah 35.438 orang.

Penyakit gonnorhoea masih tergolong penyakit kelamin yang agak ringan di banding syphilis. Namun jika dianggap enteng oleh pengidapnya maka akan mengganggu kesehatannya terus mesnerus, akibat rasa gatal yang parah. Sedangkan penyakit syphilis lebih mematikan, karena mengakibatkan luka dalam yang bernanah. Di Amerika, penyakit ini disejajarkan dengan kanker dan TBC.

Kini kedua penyakit menular tersebut sudah jarang ditemukan. Dan sebagai gantinya, allah yang maha kuasa berkehendak menurunkan penyalkit yang lebih berbahaya dan mengerikan bagi para pelaku zina, yaitu AIDS. Karena penyakit ini sudah menjadi wabah, maka penyakit ini juga mengancam siapa saja, walaupun mungkin bukan pelaku perbuatan zina.

Kalau flu burung begitu menakutkan, sehingga ditangani dengan sangat serius, dengan menangkapi ayam dan unggas untuksecepatnya dimusnahkan, maka tidak demikian dengan AIDS. Bahkan untuk mencegah AIDS, di Indonesia hanya cukup dengan kondomisasi.

Kalau dipikir secara lebih teliti, ini akan berarti siapapun yang ingin berzina dipersilakan: aman dengan kondom! Mari kita kutip pernyataan kepala BKKBN Pusat Dr. Sumarjati Arjoso SKM dalam peringatan hari AIDS sedunia, saat berbicara mengenai kondomisasi: “Tujuan kami jelas, untuk mencegah penularan AIDS,” (cybermed.cbn.com, 4/12/2005).

Ketika itu BKKBN menyediakan 200.000 gross kondom gratis (1 gross berisi 144 kondom). Pernah ada semboyan iklan kondom begini: “KENAKAN KONDOM atau KENA…!”

Tetapi faktanya kondom itu tidak 100% aman, lho?! Pasalnya, pori-pori karet latex yang menjadi bahan-bahan pembuatan kondom adalah 0,003 mm, sedangkan virus aids ukurannya jauh lebih kecil, yaitu 0,000001 mm.

Coba bandingkan, virus AIDS itu ibaratnya sama dengan anak balita yang masuk pintu rumah anda. Bagaimanapun sempurnanya bangunan sebuah kondom, virus super berbahaya itu akan begitu mudah menerobos dinding kondom.

Apalagi jika merenggang akibat gesekan-gesekan saat berhubungan intim, meskipun kabarnya kondom sudah dibuat lebih baik dengan pori-pori lebih kecil dari virus AIDDS.

Virus HIV/AIDS kini menyebar hamper di seluruh penjuru dunia. Menurut data United Nation Program on HIV/AjIDS (UNAIDS) bahwa pada akhir tahiun 2004, di seluruh dunia terdapat 39,4 juta orang mengidap penyakit virus SHIV/AIDS.

Sementara di Indonesia , sampai akhir September 2005 mendapaati 8.251 kasus HIV/AIDS, terdiri dari 4.065 kasus HIV dan 4186 kasus AIDS (cibermed.cbn.com, 4/12/2005).

Menurut Amin Nurdin, Wakil Ketua Komisi Penanggulalngan AIDS, banyak pakar dan lembaga terkait masalah ini, telah memperkirakan scenario terburuk jika Indonesia tidak dpat menanggulangi penyakit ini. “Tahun 2010 diperkirakan 5 hingga 10 juta orang akan terinfeksi HIV/AIDS,” kata Armyn. (Tempo interaktif.com, 18l/11/2005).

Data dan analisas di atas tentu belum secaravalid menggambarkan keadaan yang sesungguhnya. Masalah HIV/AIDS ini ibaratnya seperti gunung es, puncaknya menyembul sekecil bukit, tapi di bawah permukaan laut gunung Es itu begitu besaar.

Dugaan ini sangatlah masuk akal, sebbab bila sesseorang kena Virus HIV/AIDS, dia tidak langsung sakit, bahkan merasa sehat-sehat saja sampai waktulama tanpa gejala bahwa ia sedang sakit.

Stelah jangka waktu tertentu, ketika system kekebalan tubuhnya mulai lemah( AIDS) dan gampang sakit-sakitan,barulah mulai ketahuan terkena AIDS.

Tinggalkan Balasan

Back to top button